Notes

Diary Ifan Nugraha Ash-siddiq

BERSYUKUR

Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulullah, Segala puji Hanya Untuk Allah Swt, Saja yang telah memberikan segala karunia serta limpahan dan curahan nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua.
Sudah selayaknya dansepantasnyalah, Jika kita semuan mengaku orang mu'min muslim bersyukur Atas segalanya.
Pada kesempatan ini saya akan berbagi/Sharing Tentang Betapa besarnya Nikmat Allah swt.Sudahkah Kita Sebagai orang mu'min, orang muslim bersyukur....?

BERSYUKUR


Bersyukur (berterima kasih), kepada sesama manusia lebih cenderung kepada menunjukkan perasaan senang menghargai. Adapun bersyukur kepada Allah lebih cenderung kepada pengakuan bahwa semua kenikmatan adalah pemberian dari Allah. Inilah yang disebut sebagai syukur. Lawan kata dari syukur nikmat adalah kufur nikmat, yaitu mengingkari bahwa kenikmatan bukan diberikan oleh Allah. Kufur nikmat berpotensi merusak keimanan.

A. Pengertian

Kata syukur secara harfiyyah/etimologi artinya adalah "berterimakasih" lafad syukur dalam berbagai bentuk terulang sebanyak 74 kali dalam Al-Quran.

Salah satu contoh yaitu firman Allah Q.S. Ibrohim (14): 7: "Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih". Dalam ayat di atas dinyatakan bahwa kata syukur lawan katanya adalah kufur (menutupi nikmat). Syukur konsekwensinya adalah bertambah nikmat sedang kufur konsekwensinya adalah siksa.

Syukur dibagi menjadi tiga bagian:

a.     Syukur dengan hati, yaitu kepuasan bathin atas anugerah.

b.     Syukur dengan lidah, dengan mengakui anugerah dan memuji pemberian-Nya.

c.   Syukur dengan perbuatan, dengan memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujuan penganugerahan 

Kepada siapa kita bersyukur

Bersyukur kepada Allah adalah salah satu konsep yang secara prinsip ditegaskan di dalam Al-Qur'an Pada prinsipnya segala bentuk syukur harus ditujukan kepada Allah SWT sebagaimana Firman-Nya: 
"Maka ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku" (Q.S. Al-Baqarah: 152)

Hai orang-orang yang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik yang kami berikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada Allah jika memang hanya dia saja yang kamu sembah. (Al-Baqarah: 172)



Bagaimana cara bersyukur?

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa cara bersyukur dengan hati dan lidah yang dicontohkan Allah adalah

a.     Tasbih (Subhanallah)

b.     Tahmid (Alhamdulillah)

c.      Istighfar (Astaghfirullahal adhim) 

Bersyukur kepada Allah merupakan salah satu ujian dari Allah. Manusia dikaruniani banyak kenikmatan dan diberitahu cara memanfaatkannya. Sebagai balasannya, manusia diharapkan untuk taat kepada penciptanya. Namun manusia diberi kebebasan untuk memilih apakah hendak bersyukur atau tidak:

Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur. Kami hendak mengujinya dengan beban perintah dan larangan. Karena itu kami jadikan ia mendengar dan melihat. Sesungguhnya kami telah menunjukinya jalan yang lurus: Ada yang bersyukur, namun ada pula yang kafir. (Al-Insan: 2-3)

Menurut ayat tersebut, bersyukur atau tidaknya manusia adalah tanda jelas beriman atau kafirkah ia.

"Seandainya kalian menghitung nikmat Allah, tentu kalian tidak akan mampu" (An-Nahl: 18). Menurut ayat tersebut, jangankan menghitung nikmat, mengkategorikannya saja tidak mungkin sebab nikmat Allah tidak terbatas banyaknya. Karenanya seorang mukmin tidak seharusnya menghitung nikmat, melainkan berdzikir dan mewujudkan rasa syukurnya.

Untuk menjadi hamba yang bersyukur, kita perlu meminta dan memohon kepada ALLAH SWT . ALLAH SWT mengajarkan doa tersebut di dalam Al Quran ;”Ya Tuhanku, tunjuklah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapaku dan supaya aku dapat berbuat amal soleh yang Engkau redhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Surah Al Ahqaf:15).

Salam Ifan Nugraha Ash-shiddiq.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Marhaban ya Ramadhan 1433 H